Ad Code

Cerita Driver Ojek Online: Uang Tip atau Uang Haram?

Ini cerita tentang seorang driver ojek online. Cerita ini bukan  rekayasa atau sekadar cerita fiksi. Ya, cerita ini mengangkat kisah tentang diri gue sendiri. Kalian pasti bertanya-tanya penuh kebingungan, “Emangnya lu driver ojek online Ted?” Pastinya gue jawab, “Iya.” Gak perlu malu atau gengsi dong untuk mengiyakan pekerjaan yang halal. Lha wong yang korupsi trilyunan rupiah aja gak malu tuh buat ngumbar kekayaannya. Ini cuma tukang ojek masa harus gengsi sih? Nah, ini salah satu cerita gue selama jadi tukang ojek. Oh iya, gue gak mau sebut ya gue jadi driver ojek online yang mana.

Oke, jadi gini suatu hari gue pernah mendapat bisa dibilang sih hadiah dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Gue mendapat uang tip yang nilainya menurut gue cukup lumayan lah buat beli mi ayam dan es the pun dapet. Cuma cara si pelanggan itu lho yang memberikan uang tip itu terkesan seperti barang haram yang menjijikkan. Gimana cara kasihnya? Eits, ntar dulu dong. Gue cerita aja belom itu dapet orderan darimana kan? Sabar… sabar… Gue gak mempermasalahkan  nominal yang diberikan customer ke driver ojek ya, soalnya gue sih yakin kalau SEMUA customer yang memberikan uang tip ke driver itu karena ingin berbagi rezeki. Ini sih sesuai banget sama Al-Qur-an surah Al-Hadiid ayat ke 7:

Surat Al Hadid Ayat 7
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan sebagian dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” 

 Nah dari situ kita tahu kan bahwa uang tip itu bias dikatakan sebagai bentuk berbagi rejeki dari customer ke driver. Tapi, cara pemberiannya pun juga harus baik.

Jadi, aku pernah dapat order buat anter barang dari daerah Matraman ke daerah Tebet. Tarif udah dibayar cash diawal. Praktisnya, gue Cuma tinggal anter doing dong? Nah, gue anter dah tuh barang ke lokasi. Setelah sampai, gue ketemu penerima barang. Tapi….. dia minta barangnya dikasih lewat atas pagar. Maklum, pagarnya tinggi dan celah diantara pagar juga rapet banget. Cuma disisain bolongan kecil buat ngintip orang kali tuh. Yaudah gue kasih lewat atas pagar. Dalam hati, “Gak sopan nih kasih barang gini, kayak kasih narkoba aja gak mau tatap muka.”

Setelah barang diterima, si penerima memanggil, “Mas ini tipnya”.

Gue pikir mau dibukain pager ya, buset ini mah duit tip dilempar lewat bolongan tuh pager coyy. Jadi, duitnya udah diuwel-uwel berbentuk bola dan dilempar pula ke arah gue. Dapet bonus, duitnya kena badan gue dan masuk ke selokan kering. Tadinya mau gue ambil dan kembaliin karena itu sama aja gak ikhlas dan gak memanusiawikan tukang ojek dong? Eh si penerima keburu masuk ke rumah dengan membanting pintu.

Gue cuma bisa istigfar setelah itu dan berangkat buat cari orderan lain yang semoga lebih manusiawi.
Reactions:

Posting Komentar

3 Komentar